Powered By Blogger

Senin, 04 April 2011

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah menerima ,memikul atau menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat dari suatu perbuatan atau tingkah laku yang salah baik dalam keadaan sengaja maupun tidak sengaja. Tanggung jawab berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Segala sesuatu yang dilakukan memiliki resiko . Resiko itulah yang harus diterima dari seseorang karna merupakan suatu tanggung jawab bagi seseorang. Bertanggung jawab diawali atas kesadaran diri sendiri,namun jika tidak ada kesadaran atas kesalahannya maka akan ada pihak lain yang membantu menyelesaikan masalah tersebut. Contoh sederhana dalam kehidupan sehari – hari adalah, jika seseorang melanggar peraturan lalu lintas sehingga terjadi kecelakaan, maka pihak yang melanggar tersebut harus bertanggung jawab atas kesalahannya.


Tanggung jawab juga merupakan suatu pengabdian dan pengorbanan. Maksudnya Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Misalnya seorang ayah bertanggung jawab untuk keluarganya dengan bekerja setiap hari,maka pengorbanan tersebut merupakan suatu pengabdian untuk diri sendiri dan keluarga. Juga dengan saya sendiri sebagai seorang mahasiswa yang memiliki tanggung jawab untuk meyelesaikan kuliah. Saya memiliki tanggung jawab sesuai tri dharma perguruan tinggi,yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pendidikan maksudnya adalah saya mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikan akademis. Kemudian melakukan penelitian sebagai mahasiswa yang memiliki pemikiran Logis, kritis dan jiwa intelektualitas. Karena menurut saya, mahasiswa adalah Agent of change (agen perubahan) artinya mahasiswa adalah tingkat paling tinggi dari pendidikan sebelumnya yang harus memiliki perubahan dan jiwa Intelektualitas. Intelektualitas berarti sikap seorang mahasiswa yang terbuka dan tanpa terpengaruh mengeluarkan pendapatnya. Kemudian yang terakhir saya memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengabdian pada masyarakat, artinya mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dengan kebutuhan masyarakat. jadi dari setiap perbuatan memiliki suatu tanggung jawab dari pelakunya.

http://www.google.co.id/#q=manusia+dan+tanggung+jawab&hl=id&biw=1280&bih=666&prmd=ivns&ei=Gm6aTeLIIIKWcc-soeoF&start=40&sa=N&fp=cc92d6c635c2e60d

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan m anusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
            Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
            Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.
            Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “ sesuatu dan kekuatan diluar dirinya “. Ternyata keduanya adalah “ Agama dan Tuhan “. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia yang memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan
A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
   Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu is menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa anti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.


      Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat digolongkan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.    Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2.    Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3.    Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup juga memiliki Unsur-unsur .unsur-unsur dari pandangan hidup tersebut terdiri dari 4unsur antara lain:
1.    Cita – Cita yang diinginkan dapat diraih dengan usaha dan perjuangan,

2.    Berbuat baik dalam segala hal dapat membuat seseorang merasa bahagia, damai, dan tentram
3.    Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan, dan
4.    Keyakinan dan kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusia.

B. CITA-CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor.
- Faktor manusia
- Faktor kondisi
- Faktor tingginya cita-cita

C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan nonna-norrna agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
     Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
·    Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
·    Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan
·    Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
·    Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi antara lain :

- Manusia sebagai makhluk pribadi,

- Manusia sebagai anggota masyarakat, dan
- Manusia sebagai makhluk Tuhan.


D. USAHA / PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia hams kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia hams rajin belajar dan tekun serta memenuh semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian/ketrampilan.

E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
(a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan.
(b) Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
(c) Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib Minya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.


F. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK.

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.
Akan tetapi yang terpenting untuk kita adalah, harus mempunyai langkah-langkah dalam berpandangan hidup ini. Karena, hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita denagn baik.
Adapun langkah-langkah tersebut :
A. Mengenal, hal tersebut sudah dipastikan ada sejak manusia itu ada. Dan merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap pertama dalam melakukan setiap aktivitas hidupnya.
B. Mengerti, tahap kedua ini dimaksudkan mengerti akan pandangan hidup dan memegang peranan penting. Karena dengan mengerti, ada kecerendungan untuk tunduk pada pandangan hidup itu dan cenderung untuk mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu sendiri.
C. Menghayati, selanjutnya, dengan menghayati pandangan hidup, kita akan memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran dari pandangan hidup itu sendiri.
D. Meyakini, setelah mengetahui kebenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan, kita hendaknya harus meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan dalam hidup ini.
E.Mengabdi, maksud dari pengabdian dalm pandangan hidup, merupakan hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri, ataupun lebih-lebih oleh orang lain. Dan dengan cara tersebut, mudah-mudahan kita akan mendapatkan serta merasakan manfaatnya pula.
F. Mengamankan, dari proses mengamankan ini adalah tahap dari langkah terakhir yang tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila kita belum mendalami langkah-langkah yang sebelumnya. Hal ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan keteguhan dan kebenaran yang kuat dalam menanggulangi segala sesuatu yang akan datang, demi tetap tegaknya pandangan hidup ini untuk segera mencapai tujuan dan cita-cita yang akan diraih.
Dari semua ini, jika kita lihat dan memperhatikannya dengan benar-benar, maka akan ada kenyataan bahwa masih banyak sebagian orang yang tidak mengetahui serta hanya sedikit yang mengenal akan arti dan maknanya dari Pandangan Hidup itu. Sehingga masih bersifat plin-plan dalam bertingkah laku, dan menyalahgunakan pandangan hidup itu sendiri, bahkan disuatu saat tidak pernah